Apabila di usia
yang masih muda Anda mengalami kerontokan rambut yang parah, sehingga kulit kepala anda terlihat maka waspadalah anda dengan kebotakan
YANG MENYEBABKAN KERONTOKAN RAMBUT SAMPAI KEBOTAKAN :
- FAKTOR GENETIK .
- PANAS (DEMAM, HAIR DRYER, CATOK RAMBUT).
- BAHAN KIMIA (OBAT KERITING, SEMIR RAMBUT).
- INFEKSI KULIT KEPALA (JAMUR, BAKTERI, VIRUS).
- STRESS.
- KURANG GIZI.
Botak
bukan monopoli orang tua. Belakangan, mereka yang tergolong muda pun
mengalami kebotakan. Bahkan, proses kebotakan sudah dimulai sejak remaja
atau pada usia 20 tahunan.
Awalnya bisa berupa rambut
yang rontok. ”Kebotakan baru tampak pada usia 30 tahunan,” ujar dr
Martina Oematan, medical consultant G & G Beauty Center &
CliNIC.
Normalnya, menurut Martina, satu folikel (akar)
rambut mampu menumbuhkan kurang lebih 20 rambut baru. Jadi, jika rambut
rontok, akar rambut masih dapat menumbuhkan rambut baru sekitar 19 kali
lagi. ”Tiap helai rambut di kepala mengalami tiga fase. Yakni,
pertumbuhan (2-6 tahun), istirahat, dan rontok (2-3 minggu),” kata
Martina.
Rambut yang sehat, lanjut dia, sekitar 90 persen
berada pada fase tumbuh, satu atau dua persen berada pada fase
istirahat, dan sisanya fase rontok. Rambut dengan kondisi istirahat akan
rontok dalam 2-3 minggu. ”Setelah itu lahirlah rambut baru,” jelas
Martina.
Jumlah rambut rontok normalnya 90-100 helai per
hari. Selama akar rambut mengalami tiga fase tadi sebanyak kurang lebih
20 kali, di bawahnya akan timbul lagi benih rambut baru. Bila fase
rambut rontok lebih cepat, akar belum bisa memunculkan helai rambut
baru. Dampaknya, kepala terlihat seperti botak.
Fase
rontok lebih cepat bisa disebabkan beberapa hal. Salah satunya faktor
genetik. Yakni, kelebihan hormon androgen pada akar rambut. Orang dengan
faktor genetik ini bisa mengalami kebotakan pada usia 20 tahuN.
Faktor
kedua adalah kekurangan gizi, khususnya vitamin (B12, asam folat, D,
biotin), mineral (Fe, Zn), dan protein. ”Akibatnya, rambut jadi lebih
tipis dan bisa berwarna kuning atau kemerahan,” ujar Martina.
Atau mengkonsumsi obat2an ANTIBIOTIK, ANTI TIROID......bisa jg menyebabkan kerontokan.
Penyebab
lainnya adalah penyakit kulit di kepala, baik yang disebabkan infeksi
bakteri, jamur, maupun virus. Contohnya ketombe, dermatitis, dan herpes
di kulit kepala.
Naiknya suhu tubuh saat sakit, misalnya demam tifus, juga bisa mengakibatkan rambut rontok.
Lama dan jumlah rambut yang rontok bergantung pada lamanya orang itu
mengalami demam. ”Kalau demam biasa satu dua hari ya tidak akan
berakibat rambut rontok,” tutur Martina. Ditambahkan, konsumsi obat
seperti antikanker atau iodium hipotiroid dosis tinggi juga berpotensi
merontokkan rambut.
Yang belakangan sering ditemukan di masyarakat adalah
rontok akibat stres (trikotilomania).
Penyebab stres beragam, dari masalah sekolah, problem remaja lain,
hingga masalah keluarga. ”Ada orang yang tidak sadar suka mencabut
rambut sendiri,” ucapnya. Suka mencabut rambut, kata dia, bisa
mempercepat tumbuhnya rambut yang belum waktunya.
Faktor
lainnya adalah trauma fisik pada akar dan batang rambut serta kulit
kepala itu sendiri. Trauma tersebut bisa disebabkan tekanan/tarikan,
suhu rendah/tinggi, atau pemakaian bahan kimia. Yang termasuk trauma
fisik karena pemakaian bahan kimia adalah pewarnaan rambut. Catok atu
pelurusan rambut bisa dikategorikan tarikan yang disertai suhu tinggi.
”Suhu tinggi pada rambut memengaruhi metabolisme sehingga mudah rontok,”
terangnya.
Pemakaian bahan kimia dan suhu tinggi, lanjut
Martina, bisa merusak struktur rambut. Lama-lama akar rambut bisa
mengecil. Dampaknya, rambut yang dihasilkannya lebih tipis. ”Pada
akhirnya, rambut mudah patah dan rontok,” pungkas Martina.
sumber: jawapos
http://z11.invisionfree.com/Kasmada_Yogyakarta/ar/t139.htm
Anda ingin menumbuhkan rambut botak atau mengatasi rambut rontok silakan Klik disini untuk memesan
Hubungi
sdr. Irwanda
085731559545 (indosat)
(Call, Sms, WhatsApp)
082302378746 (telkomsel)
Pin BB : 7670a30c